- Trump mengungkapkan adanya kemajuan besar setelah bertemu delegasi Jepang, termasuk bahas biaya pertahanan dan relasi ekonomi.
- Dampak dari pertemuan ini meluas ke pasar kripto, dengan Bitcoin dilirik sebagai pelindung saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Presiden Donald Trump baru saja mengumumkan apa yang dia sebut sebagai “kemajuan besar” dalam pembicaraan perdagangan dengan Jepang. Hal ini terjadi setelah pertemuan langsung di Gedung Putih bersama delegasi Jepang yang dipimpin oleh Menteri Revitalisasi Ekonomi, Ryosei Akazawa.
Di tengah negosiasi yang selama ini penuh ketegangan, pengumuman ini terasa seperti angin segar—atau setidaknya jeda dari ketidakpastian yang terus membayangi.
💥BREAKING:
PRESIDENT TRUMP SAYS BIG PROGRESS MADE ON TRADE DEAL WITH JAPAN AFTER MEETING OFFICIALS pic.twitter.com/CFL8nOFwrg
— Crypto Rover (@rovercrc) April 17, 2025
Namun, kemajuan ini tidak serta-merta menyelesaikan semua persoalan. Jepang saat ini masih menghadapi tarif impor yang lumayan menyakitkan. Bayangkan saja, mobil dan suku cadangnya dikenai tarif hingga 25%, dan produk lainnya terkena 24%. Meskipun ada masa penangguhan selama 90 hari, tarif universal 10% masih diberlakukan.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, bahkan menyebut tarif ini sebagai sesuatu yang mengecewakan. Di tengah situasi ini, Jepang memilih jalur kompromi, termasuk dengan menawarkan investasi tambahan di Amerika Serikat, seperti proyek gas alam di Alaska dan rencana pembangunan pabrik mobil baru oleh Toyota dan Isuzu.
Dari Tarif ke Bitcoin: Dampak Politik yang Melebar
Trump juga sempat menyentuh isu lain yang tak kalah panas, yakni pembagian biaya pertahanan. Ini sebenarnya tidak masuk agenda utama, tapi ya begitulah Trump—selalu ada kejutan di setiap pertemuan. Delegasi Jepang disebut cukup kaget dengan topik ini. Di sisi lain, pasar saham Jepang tampaknya juga ikut terkejut, dengan indeks Nikkei 225 sempat turun tajam beberapa hari sebelum pengumuman.
Lebih lanjut lagi, langkah-langkah dagang Trump ini ternyata ikut berdampak pada pasar kripto. Setelah pengumuman soal kemajuan pembicaraan, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tapi analis memperingatkan, euforianya bisa jadi cuma sesaat. Volatilitas tetap tinggi, dan pasar masih sangat rentan jika ada berita negatif terkait kebijakan perdagangan.
Di tengah suasana ini, komentar dari analis Bitwise patut dicatat. Seperti yang telah kami laporkan, mereka menilai bahwa kebijakan perdagangan Trump bisa memicu ketidakstabilan ekonomi global. Bahkan, disebut-sebut bisa membuka pintu ke krisis keuangan jangka pendek.
Dalam situasi seperti ini, Bitcoin justru dilihat sebagai aset yang bisa melindungi nilai. Ketika dunia ekonomi terguncang, orang-orang mulai melirik BTC sebagai pelampung penyelamat.
Arah Baru Jepang: Pajak Kripto dan Reformasi
Yang menarik, Jepang tidak hanya sibuk menenangkan hubungan dagangnya. Pemerintah mereka juga mulai melihat peluang di dunia kripto. Shigeru Ishiba menekankan pentingnya mendukung aset digital dan mempercepat reformasi perpajakan kripto.
Pemerintah Jepang bahkan mempertimbangkan untuk menurunkan pajak capital gain kripto dari 55% menjadi hanya 20%. Kalau ini benar-benar diterapkan, daya tarik investasi kripto di Jepang bisa melonjak drastis.
Namun demikian, ada satu sisi lain dari kabar ini yang mengundang perhatian cukup besar di AS. Seorang anggota senior Komite Jasa Keuangan DPR terang-terangan menyuarakan kekhawatirannya terhadap hubungan Trump yang makin dalam dengan dunia kripto.
Fokus utama kekhawatiran itu ada pada World Liberty Financial, perusahaan yang menempatkan Trump sebagai “kepala advokat kripto” dan putranya, Barron Trump, sebagai “visioner DeFi.”
Coba bayangkan, seorang presiden yang kini jadi wajah stablecoin bernama USD1. Tidak heran jika muncul kekhawatiran tentang campur tangan politik yang berlebihan dalam sistem keuangan AS. Di balik janji kemajuan dagang dan sinyal positif untuk kripto, ada banyak pertanyaan yang masih menggantung di udara.
