- Trump dan Musk menganjurkan kontrol yang lebih besar dari presiden atas Federal Reserve, dengan Bitcoin yang semakin dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan utang nasional.
- Di tengah kekhawatiran akan pengaruh The Fed, Bitcoin mendapatkan daya tarik sebagai alat potensial untuk mengelola ekonomi AS, terutama dalam konteks inflasi dan manajemen utang.
Menyusul kemenangan Donald Trump pada pemilu 2024, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, secara terbuka mendukung agar presiden memiliki peran yang lebih besar dalam mengarahkan kebijakan Federal Reserve.
Hal ini sejalan dengan pembaruan CNF baru-baru ini yang menyoroti bagaimana, setelah kemenangan Trump, harga Bitcoin melonjak 9,6% ke rekor tertinggi US$75.198, sementara Ethereum mengikuti dengan kenaikan 8%.
Saat ini, Bitcoin (BTC) diperdagangkan pada US$86.370,71, setelah melonjak 5,51% dalam satu hari terakhir dan 25.63% dalam satu minggu terakhir.
[mcrypto id=”19491″]Dalam sebuah tweet baru-baru ini, dukungan ini muncul sebagai tanggapan atas postingan Senator Utah Mike Lee, yang berpendapat bahwa The Fed harus dikontrol langsung oleh presiden, dengan Lee menggunakan tagar #EndtheFed. Tanggapan emoji “100” dari Musk menggarisbawahi persetujuannya, yang mencerminkan keinginan bersama dengan Trump untuk mengurangi independensi The Fed dan menyelaraskan tindakannya lebih dekat dengan pengaruh presiden.
THE END OF THE DEEP STATE: President Trump’s Plan to Dismantle the Deep State and Return Power to the American People. Here's my plan to dismantle the deep state and reclaim our democracy from Washington corruption once and for all, and corruption it is.
First, I will… pic.twitter.com/lKmWvR1wr6
— Truth Justice ™ (@SpartaJustice) November 7, 2024
Trump sebelumnya telah menyuarakan ketidakpuasannya terhadap The Fed selama masa jabatan pertamanya, dan dalam kampanyenya baru-baru ini, ia menyatakan minatnya untuk memiliki kontrol lebih besar atas kebijakan moneter.
Musk mendukung posisi ini, dengan menyatakan bahwa birokrasi yang tidak terpilih seperti The Fed memiliki kekuasaan yang berlebihan dibandingkan dengan pejabat terpilih, sehingga memicu diskusi yang signifikan tentang peran The Fed dalam tata kelola ekonomi.
Namun, perdebatan semakin memanas setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri meskipun diminta oleh Presiden Trump, sebuah sikap yang dikritik oleh Lee dan Musk karena dianggap melangkahi wewenang konstitusional.
Bitcoin sebagai Solusi Ekonomi Potensial
Di tengah seruan untuk reformasi The Fed, perhatian semakin meningkat pada Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, terutama dengan utang nasional AS yang kini melampaui US$35 triliun. Suara-suara berpengaruh, termasuk CFO Florida Jimmy Patronis dan Senator Cynthia Lummis, mengadvokasi investasi BTC untuk mempertahankan daya beli.
Trump bahkan menyarankan agar Bitcoin dapat berperan dalam mengelola utang, memposisikannya sebagai alat penting dalam strategi ekonomi AS yang potensial. Seiring berkembangnya diskusi tentang pengaruh Fed, peran Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi semakin menarik perhatian.