- Transaksi stablecoin pertama yang menggunakan CBDC di XRP Ledger berhasil diselesaikan di Palau.
- Peran XRP sebagai aset penghubung otomatis di XRPL menyederhanakan pembayaran lintas batas dengan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan likuiditas.
Dalam pencapaian bersejarah bagi industri kripto, transaksi stablecoin pertama dengan mata uang digital bank sentraldi XRPL di Republik Palau telah selesai. Pencapaian ini membuktikan meluasnya penggunaan teknologi blockchain, khususnya XRPL, untuk mempercepat proses transaksi digital, khususnya pembayaran.
Transaksi tersebut terjadi di sebuah toko lokal di Palau ketika seorang pelanggan melakukan pembayaran menggunakan stablecoin CBDC di XRPL. Ada sedikit kendala dengan koneksi internet di toko tersebut, tetapi transaksi berhasil, dan ini merupakan langkah besar dalam penggunaan teknologi blockchain di dunia nyata.
Acara ini menampilkan aplikasi CBDC dalam kehidupan nyata di XRP Ledger dan bagaimana mata uang digital dapat merevolusi transaksi keuangan orang biasa.
BOOOOOOOOOOOOOOOOOOM!!!
First stablecoin (CBDC) transaction on the #XRP-LEDGER in Palau!
XRP is an auto-bridge asset for every stablecoin. 👑
NOTE: The shop had a bad internet connection, so the transaction took longer than 1 second. pic.twitter.com/CYSnOH8cde
— JackTheRippler ©️ (@RippleXrpie) August 24, 2024
Berita ini pertama kali dibagikan oleh JackTheRippler, seorang tokoh terkenal dalam industri kripto yang menunjukkan pentingnya hal ini di X. Postingannya menekankan peran XRP sebagai “aset penghubung otomatis untuk setiap stablecoin,” sebuah fitur yang dapat memiliki implikasi signifikan bagi masa depan pembayaran digital.
XRP Menyederhanakan Pembayaran Lintas Batas
Peran XRP sebagai aset penghubung otomatis pada XRPL mendorong perkembangan ini. Fitur ini memungkinkan XRP untuk memungkinkan konversi antara dua bentuk mata uang fiat atau stablecoin tanpa harus melalui beberapa perantara. Dengan menurunkan biaya transaksi dan waktu yang dibutuhkan dalam pemrosesan, XRP membantu meningkatkan pembayaran lintas batas.
Kemampuan ini membuat XRP tidak hanya menjadi mata uang digital tetapi juga menjadi bagian penting dari ekonomi digital global. Fitur platform ini memudahkan transisi dari satu stablecoin ke stablecoin lainnya sehingga meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya konversi.
Transaksi CBDC yang sukses di Palau menunjukkan betapa nyata dan layak menggunakan XRP Ledger untuk pembayaran digital. Perkembangan ini dapat membuka lebih banyak kemungkinan untuk penggunaan CBDC, terutama di wilayah dengan sedikit atau tanpa sistem perbankan tradisional.
Mata Uang Digital Bank Sentral yang dikeluarkan oleh bank sentral adalah cara yang lebih cepat dan lebih aman untuk uang digital.
Oleh karena itu, menerapkan transaksi ini melalui XRP Ledger masuk akal untuk tempat-tempat seperti Palau, di mana ketergantungan pada sistem keuangan global adalah sarana untuk inklusi keuangan. Dengan mengadopsi blockchain, warga negara dapat dengan mudah terlibat dalam perdagangan digital dan menikmati keuntungan dari transfer uang digital.
XRPL Mengunci Kepemilikan XRP yang Substansial
XRP Ledger (XRPL) dengan cepat mendapatkan daya tarik di kalangan investor, tetapi beberapa metrik penting tetap kurang dihargai. Menurut data dari XRP Ledger Services, jaringan layer-1 telah mengunci 60.878.621.751 XRP di dalam akun pengguna. Kepemilikan yang signifikan ini mencerminkan kepercayaan diri dan komitmen komunitas XRP, mengingat total pasokan XRP mencapai 99.987.181.197.
Metrik tersembunyi ini sangat penting untuk mengukur kesehatan jaringan dan kekuatan jaringan yang semakin meningkat dalam industri blockchain. CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengklaim bahwa sepuluh pemerintah telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan untuk mengembangkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).