- Ripple mendapatkan keunggulan hukum karena Hakim Torres memutuskan XRP, bukan sekuritas, menantang klasifikasi SEC.
- SEC mungkin tidak mengajukan banding atas putusan pengadilan baru-baru ini tentang XRP, memilih untuk menerima keputusan Hakim Torres.
Pertarungan hukum yang berkepanjangan antara Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Ripple Labs telah mengalami pasang surut bagi kedua belah pihak. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Ripple mungkin memiliki keunggulan dalam konfrontasi berisiko tinggi ini.
Kristina Littman, mantan kepala Unit Cyber Penegakan SEC, baru-baru ini berkomentar tentang kemungkinan hasil dari kasus ini, mencatat bahwa SEC mungkin tidak akan mengajukan banding atas putusan pengadilan terbaru.
Sebaliknya, badan pengawas mungkin akan menerima keputusan yang dijatuhkan oleh Hakim Analisa Torres pada tanggal 13 Juli. Putusan ini, yang membahas mosi penilaian ringkasan yang bersaing, menolak argumen tertentu dari Ripple dan SEC.
Hakim Torres menyimpulkan bahwa XRP, mata uang kripto Ripple, bukanlah sebuah transaksi atau skema kontrak. Temuan ini sangat penting bagi Ripple, karena menantang pendirian SEC bahwa sebagian besar aset digital yang ada harus diklasifikasikan sebagai sekuritas.
Rintangan Hukum Ripple Terus Berlanjut
Terlepas dari keputusan yang menguntungkan ini, tantangan hukum Ripple masih jauh dari selesai. Akhir tahun ini, komunitas mata uang kripto mengantisipasi bahwa pengadilan dapat mengubah keputusannya, yang berpotensi memungkinkan SEC untuk mengajukan banding.
Berbicara di sebuah konferensi baru-baru ini tentang aset digital, Littman mengindikasikan bahwa beberapa tokoh komunitas hukum terkemuka tidak setuju dengan alasan Hakim Torres.
Dia menyoroti bahwa pendapat Hakim Rakoff dalam kasus Terra secara eksplisit bertentangan dengan logika Hakim Torres, dan kasus Coinbase tidak secara substansial membahas pendapat Ripple, alih-alih menyelaraskan lebih dekat dengan keputusan Terra.
Littman menyarankan agar SEC lebih memilih untuk menghindari peningkatan keputusan pengadilan distrik ke tingkat yang lebih tinggi, di mana preseden yang tidak menguntungkan dapat terjadi.
Kasus Ripple telah menarik perhatian yang signifikan, terutama dari para ahli hukum dan pelaku pasar. Pengacara Pro-XRP Bill Morgan menyoroti implikasi positif bagi pemegang XRP dan pasar kripto yang lebih luas, menunjukkan bahwa alasan ini dapat mencegah SEC untuk mengajukan banding atas keputusan Hakim Torres.
Selain itu, keputusan Pengadilan Sirkuit Kedua sebelumnya yang mendukung Coinbase, yang menegaskan bahwa penjualan sekunder aset kripto bukanlah sekuritas, semakin memperkuat penilaian Hakim Torres. Memperparah masalah hukum Ripple, perusahaan sekarang menghadapi gugatan sekuritas di California.
Kasus ini berpusat pada tuduhan bahwa CEO Ripple membuat pernyataan yang menyesatkan tentang XRP. Hakim Phyllis Hamilton dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California mengindikasikan bahwa XRP dapat dianggap sebagai sekuritas ketika dijual di pasar ritel.
Reaksi Pasar dan Implikasinya
Pasar telah merespons perkembangan hukum ini secara positif dengan meningkatnya harga XRP. Harga XRP naik lebih dari 1%, saat ini diperdagangkan pada US$0,47. Volume perdagangan mengalami penurunan kecil, dengan tekanan beli yang signifikan datang dari pedagang derivatif.
Data dari Coinglass menunjukkan kenaikan 0,62% dalam total open interest berjangka XRP, terutama didorong oleh aktivitas di platform seperti OKX dan BitMEX.
Keputusan pengadilan ini diharapkan memiliki implikasi yang luas untuk tuntutan hukum terkait kripto yang sedang berlangsung dan yang akan datang. Perusahaan seperti Coinbase, Kraken, dan ConsenSys kemungkinan akan memanfaatkan putusan ini untuk memperkuat posisi hukum mereka terhadap SEC.
Konsensus yudisial yang berkembang dapat membatasi kemampuan SEC untuk mengklasifikasikan aset kripto secara luas sebagai sekuritas, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih bernuansa.