- SUSHI membentuk triple-bottom dalam fase konsolidasi panjang yang jadi isyarat potensi tren naik besar.
- Akuisisi dan integrasi fitur baru oleh Sushi Labs mendorong penguatan ekosistem multi-chain.
Token SUSHI belakangan ini kembali jadi perbincangan. Bayangkan saja, dalam analisis teknikal yang diposting analis kripto Master Ananda di TradingView, token ini disebut-sebut bersiap melonjak hingga 2.600%. Bukan angka main-main, apalagi jika mengingat performa SUSHI pada Desember 2024 yang sempat menyentuh level tertingginya sejak Desember 2020.
Kalau ditarik lebih jauh lagi, posisi itu bahkan jadi yang paling tinggi sejak April 2022. Jadi, bisa dibilang, ini bukan sekadar koreksi iseng—ini potensi breakout besar.
SUSHI: Pola Triple-Bottom dan Isyarat Bullish Baru
Potensi teknikal yang mulai terbentuk ini makin menarik saat kita menengok pola di chart-nya. SUSHI membentuk triple-bottom yang solid dalam channel konsolidasi jangka panjang, lengkap dengan higher high yang mulai muncul diam-diam sejak Oktober 2022.
Memang, beberapa minggu terakhir sempat ada harga penutupan terendah sepanjang sejarah, tapi itu justru dianggap bagian dari transisi. Menurut Ananda, tahun-tahun sebelumnya hanyalah masa peralihan dari tren turun menuju tren naik.
Tapi tahun ini, katanya, bakal lain cerita. Dia menyebutkan bahwa setelah koreksi ini berakhir, SUSHI tak lagi akan mencetak bullish wave kecil, melainkan masuk ke fase bullish cycle yang jauh lebih besar. Menurutnya, harga sekarang adalah “true all-time low” terbaik untuk masuk.
Langkah Nyata Perkuat Infrastruktur dan Fitur DEX
Di luar analisis grafik, langkah-langkah konkret dari pihak Sushi Labs juga mulai terlihat. CNF sebelumnya melaporkan bahwa Sushi Labs mengakuisisi Shipyard Software, demi memperbaiki performa DEX mereka.
Tujuannya? Mengurangi kerugian tak permanen dan membuat likuiditas lintas jaringan jadi lebih efisien. Integrasi Blade dan Kubo juga disiapkan untuk memaksimalkan eksekusi perdagangan dan memperluas jangkauan ekosistem multi-chain mereka.
Lebih lanjut lagi, melirik ke belakang, pada 20 Agustus 2024 lalu, SushiSwap telah mengintegrasikan protokol Layer-3 milik Orbs, yaitu dLIMIT dan DCA. Ini bukan cuma menambah fitur baru, tapi juga membuka kemungkinan pengguna melakukan penyebaran pesanan secara bertahap.
Coba bayangkan kalau kamu bisa masuk pasar secara gradual tanpa harus khawatir harga melonjak dalam satu kali order—cukup menarik untuk yang trader ogah repot.
Di sisi lain, pandangan dari analis lain juga cenderung positif. Beberapa proyeksi menyebutkan bahwa harga SUSHI bisa menyentuh US$2,20 hingga US$3,30 pada akhir 2025.
Bahkan, kalau tren bullish terus bertahan, resistance jangka panjang di kisaran US$4,45 juga mungkin dicapai. Saat artikel ini ditulis, harga SUSHI berada di kisaran US$0,5533, naik 1,81% dalam 24 jam terakhir.
Jadi ya, meski belum tentu semua analisis jadi kenyataan, tapi semua indikasi—baik teknikal maupun fundamental—sedang mengarah ke satu hal: SUSHI bukan lagi sekadar token lama yang diam-diam tenggelam. Kini, dia sedang menyusun langkah untuk naik ke permukaan. Dan mungkin saja, ini baru pemanasan.
