- Persetujuan FCA Ripple mungkin akan datang pada Desember 2024, menyiapkan panggung untuk potensi IPO London pada tahun 2025.
- Ripple memperluas XRP Ledger dengan fitur-fitur seperti NFT, kontrak pintar, DEX dan AMM untuk memperkuat ekosistemnya.
Pertarungan berlarut-larut Ripple dengan rintangan regulasi mengambil giliran penting lainnya ketika Hakim Torres mengabulkan mosi Ripple untuk penangguhan hukuman moneter. Keputusan ini dianggap sebagai perkembangan penting, yang berpotensi menguntungkan upaya Ripple untuk mendapatkan izin dari Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA).
#XRP #XRPCommunity
Judge Torres approved Ripples request for a stay of the monetary penalty… This should mean that Ripple now has all the information it needs to get approval from the UK FCA. I speculated a while ago that not knowing how much Ripple might have to pay the SEC… https://t.co/qxr6ISLJAa pic.twitter.com/LxxJVS1At0— Ashley PROSPER (@AshleyPROSPER1) September 6, 2024
Ripple Mengatasi Rintangan Regulasi, Lisensi Inggris dan IPO London di Depan Mata
Sebelumnya, ada kecurigaan bahwa ketidakpastian seputar penalti yang mungkin dihadapi Ripple dari SEC menunda proses perizinan untuk lisensi kripto Inggris. Sekarang setelah penundaan tersebut berakhir dan ekspektasi keuangan terlihat jelas, Ripple berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan izin pada Desember 2024.
Sertifikasi ini sangat penting untuk rencana keseluruhan Ripple, karena dapat membuka jalan untuk penawaran umum perdana (IPO) di London paling cepat pada tahun 2025. Keputusan Ripple untuk melakukan IPO di luar Amerika Serikat konsisten dengan penghindarannya yang berkepanjangan terhadap pasar Amerika, terutama karena ketidakpastian peraturan.
Karena sikap SEC yang tidak bersahabat terhadap perusahaan dan industri kripto yang lebih besar, Ripple telah berhati-hati dalam meluncurkan IPO di Amerika Serikat, seperti yang dilaporkan CNF sebelumnya.
Gesekan ini telah menjadi pendorong utama ekspansi Ripple ke negara lain, terutama Inggris, di mana rezim peraturan tampak lebih reseptif.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengulangi komentar ini selama Korea Blockchain Week, di mana ia menekankan masalah kerangka kerja regulasi AS. Dia menyatakan bahwa salah satu nasihat terpenting yang dia berikan kepada pengusaha mata uang kripto adalah untuk menghindari membangun operasi mereka di Amerika Serikat.
Pernyataan Garlinghouse menggarisbawahi kekhawatiran industri yang berkembang tentang tidak adanya undang-undang yang jelas dan mendukung di Amerika Serikat, yang telah menjadi hambatan bagi banyak organisasi yang ingin mengembangkan blockchain.
Sementara itu, Ripple tidak semata-mata peduli dengan penanganan kesulitan regulasi. Menurut laporan kami sebelumnya, perusahaan ini juga bekerja untuk meningkatkan kemampuan teknologi XRP Ledger.
Token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT), bursa terdesentralisasi (DEX), kontrak pintar, dan pembuat pasar otomatis (AMM) adalah beberapa tambahan terbaru. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas XRPL dan meningkatkan kasus penggunaannya, sehingga memperkuat posisi Ripple di sektor mata uang kripto.
Ripple sedang mempersiapkan tahun yang baik di masa depan, dengan persetujuan FCA yang muncul di cakrawala dan terobosan teknologi yang menjanjikan. Jika semua berjalan sesuai rencana, 2025 mungkin menjadi momen penting bagi Ripple, terutama dengan potensi IPO di London.