- Ripple memilih mempertahankan status perusahaan swasta tanpa rencana IPO pada tahun 2025.
- Ripple memperkuat ekspansi melalui akuisisi Hidden Road dan pengelolaan escrow XRP secara bertahap.
Ripple memastikan tidak akan melantai di bursa pada tahun 2025. Keputusan ini dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ripple, Monica Long, dalam sebuah wawancara. Ia menegaskan bahwa Ripple memiliki posisi kas yang kuat dan tidak membutuhkan tambahan modal dari pasar publik.
Tidak berhenti di situ, CEO Ripple Brad Garlinghouse juga menegaskan kembali sikap tersebut, menyebutkan bahwa strategi perusahaan lebih fokus pada penguatan internal dan ekspansi bisnis.
Ripple President Monica Long said in an interview that Ripple has no plans to go public in 2025. The company has sufficient cash reserves and has repurchased some shares this year at a valuation of $11.3 billion, which is lower than the valuation of $15 billion in 2022.…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) April 27, 2025
Langkah Strategis Ripple dan Rencana Distribusi XRP
Lebih lanjut lagi, langkah Ripple dalam memperkuat posisinya tidak hanya berhenti pada pengumuman tersebut. CNF melaporkan sebelumnya bahwa Ripple telah mengakuisisi Hidden Road, sebuah perusahaan prime brokerage global yang bertujuan menghubungkan kripto dengan pasar keuangan tradisional.
Melalui kerja sama ini, Ripple berencana menggunakan XRP dan stablecoin RLUSD untuk mempercepat transaksi lintas aset, sebuah langkah konkret untuk memperluas jangkauan penggunaan produknya.
Pergerakan Ripple di pasar kripto juga tidak bisa dilepaskan dari aktivitas mereka terhadap escrow XRP. Pada 1 Mei 2025 mendatang, Ripple dijadwalkan membuka 1 miliar token XRP dari akun escrow mereka, dengan nilai sekitar US$2,1 miliar berdasarkan harga saat ini.
Ini merupakan bagian dari mekanisme distribusi bertahap yang sudah berjalan sejak tahun 2017. Coba bayangkan kalau mekanisme ini tidak ada, pasokan XRP di pasar bisa melonjak liar tanpa kendali.
Di sisi lain, pandangan pasar terhadap XRP pun menunjukkan geliat positif. Pada 25 April 2025, analis kripto dengan nama Cryptarch_ memprediksi bahwa harga XRP bisa melonjak hingga US$6,5. Ia mengandalkan pola “Descending Triangle” serta indikator RSI yang menunjukkan dorongan momentum positif.
Strategi yang disarankan pun cukup berani, yakni pembelian di kisaran US$2,10. Namun demikian, harus diingat bahwa pasar kripto dikenal penuh kejutan.
Bukan cuma itu, Ripple juga baru saja menyelesaikan salah satu babak berat dalam sejarah hukumnya. Pada 25 Maret 2025, Ripple mencapai kesepakatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menyelesaikan kasus terkait penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.
Ripple setuju membayar denda sebesar US$50 juta, jauh lebih rendah dari denda awal sebesar US$125 juta yang dijatuhkan pada Agustus 2024. Maret lalu, SEC bahkan mulai mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan XRP sebagai komoditas, sebuah perkembangan yang cukup menarik bagi sektor ini.
Sementara itu, kondisi pasar XRP saat ini memang mengalami sedikit tekanan. Pada saat artikel ini disusun, XRP diperdagangkan di kisaran US$2,17, turun 2,96% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasarnya pun menyusut di bawah US$127 miliar.
Meskipun begitu, dengan serangkaian perkembangan dan strategi baru yang diterapkan, banyak pihak optimistis Ripple masih punya banyak kartu As yang siap dimainkan.
