- Metaplanet melihat saham preferen berbasis Bitcoin sebagai cara efektif menjangkau investor Jepang yang terbiasa dengan instrumen tradisional.
- Perusahaan ini menargetkan akumulasi 210.000 BTC pada 2027, sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya.
Siapa yang menyangka, Jepang yang dikenal dengan kemajuan teknologinya justru belum terlalu tersentuh oleh adopsi kripto, terutama di sektor keuangan tradisional.
Tapi tampaknya arah angin mulai berubah. Shinpei Okuno, eksekutif dari Metaplanet—perusahaan publik yang kini sedang rajin mengumpulkan Bitcoin—mengangkat wacana yang cukup menarik: bagaimana kalau saham preferen berbasis Bitcoin bisa menjadi pintu masuk yang lebih halus bagi investor Jepang?
ラスベガスの基調講演スライドの紹介
優先株式:日本における未開拓のフロンティア日本では上場優先株の資本市場が事実上存在していません
(伊藤園、通信のソフトバンク、インフロニアのみ)… pic.twitter.com/k2cCQuuE5h— 奥野晋平(Shinpei Okuno) (@Shinpei3350) June 8, 2025
Strategi Saham Preferen Jadi Jembatan Baru ke BTC
Bukan tanpa alasan. Menurutnya, pasar saham preferen di Jepang masih bisa dibilang sepi peminat. Produk seperti STRF atau STRK milik MicroStrategy—yang pada dasarnya memberi dividen dengan jaminan Bitcoin—belum benar-benar dikenal secara luas di sana.
Padahal, kalau dipikir-pikir, konsepnya cukup masuk akal untuk pasar Jepang yang cenderung konservatif: dapat keuntungan rutin, tapi tetap punya potensi dari kenaikan harga Bitcoin. Bayangkan kamu investor tua di Tokyo, terbiasa dengan obligasi atau saham dividen, lalu ada tawaran saham preferen yang diam-diam menyimpan cadangan BTC. Gak harus pegang kripto langsung, tapi tetap bisa ikut nimbrung.
Lebih lanjut lagi, Metaplanet bukan cuma melempar ide kosong. Perusahaan ini sedang bersiap mengumpulkan lebih dari US$5 miliar melalui warrant dan obligasi konversi, dengan target akhir yang cukup ambisius: mengoleksi hingga 210.000 BTC pada tahun 2027. Cadangan mereka sekarang sudah tembus 8.888 BTC. Jadi, bukan cuma retorika. Mereka benar-benar bergerak.
Dari GameStop Sampai MicroStrategy: Bitcoin Masuk Kantor, Bukan Cuma Dompet
Sementara Metaplanet mengarahkan pandangannya ke Jepang, di belahan dunia lain, perusahaan-perusahaan besar juga menunjukkan bahwa Bitcoin bukan lagi hanya milik anak muda yang hobi trading malam-malam.
Lihat saja MicroStrategy. Dalam kurun waktu satu minggu—dari 26 Mei sampai 1 Juni 2025—mereka menambah 705 BTC lagi ke kantong mereka. Total cadangan mereka kini 580.955 BTC. Dengan harga rata-rata akuisisi sekitar US$70.023 per koin, mereka sudah seperti institusi ‘penambang modern’ yang tak perlu rig.
Di sisi lain, GameStop, yang biasanya jadi bahan candaan di forum-forum saham karena status “meme stock,” justru bikin gebrakan baru. Pada 28 Mei lalu, mereka mengumumkan pembelian 4.710 BTC senilai US$513 juta. Ini bukan bagian dari spekulasi, tapi justru kebijakan treasuri baru—mungkin karena mereka mulai realistis: penjualan fisik game makin menurun, dan Bitcoin bisa jadi bantalan di masa depan.
Lalu, muncul pula SolarBank Corporation, perusahaan energi terbarukan yang tercatat di NASDAQ. Mereka akan menggunakan laba bersih dari proyek tenaga surya Geddes untuk membeli Bitcoin. Jadi, mereka menggabungkan dua hal yang jarang bersatu: stabilitas pendapatan dari panel surya dan volatilitas menyenangkan dari Bitcoin.
Namun demikian, jika Metaplanet berhasil membawa saham preferen berbasis BTC ke pasar Jepang, ini bisa mengubah peta. Bukan hanya tentang menambah jumlah perusahaan pemegang BTC, tapi menciptakan jalur baru yang lebih cocok untuk pasar yang terbiasa dengan stabilitas dan dividen.
Seperti menyelipkan kripto ke dalam jas kerja. Mungkin tidak sepopuler NFT bergambar kucing, tapi lebih bisa diterima oleh mereka yang punya dana besar namun enggan ribet.