- dtcpay mengalihkan fokusnya ke stablecoin, mengakhiri dukungannya untuk Bitcoin dan Ethereum demi solusi pembayaran yang lebih stabil.
- Stablecoin seperti USDC, USDT, dan FDUSD akan mendominasi layanan dtcpay, yang mencerminkan preferensi pengguna dan mengurangi risiko volatilitas.
Dtcpay, lembaga pembayaran mata uang kripto yang teregulasi di Singapura, telah mengumumkan sebuah langkah strategis yang dapat mengubah sektor layanan pembayaran.
Mulai Januari 2025, dtcpay hanya akan mendukung stablecoin, termasuk USDC, USDT, FDUSD, dan WUSD, oleh karena itu menghentikan dukungan untuk mata uang kripto yang terkenal seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), menurut Fintech News.
Stablecoin: Solusi untuk Volatilitas dalam Pembayaran Digital
Perusahaan telah mengidentifikasi volatilitas yang melekat pada kripto tradisional sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap pergeseran ini. Meskipun merupakan pemimpin dalam pasar mata uang kripto, Bitcoin dan Ethereum terkenal dengan perubahan harga yang tajam yang dapat menyebabkan volatilitas dalam sistem pembayaran.
Beralih ke stablecoin, dtcpay berupaya memberikan pengalaman pembayaran yang lebih konsisten dan lancar kepada konsumen dan perusahaan.
Terutama, data transaksional yang membuktikan kecenderungan yang signifikan di antara pelanggan dtcpay untuk menggunakan stablecoin mendukung pilihan tersebut. Sebagian besar transaksi yang ditangani oleh platform ini selama setahun terakhir terdiri dari stablecoin, yang terkait dengan uang fiat seperti dolar AS.
Selain mendukung stablecoin yang sudah dikenal seperti USDT dan USDC, dtcpay bermaksud untuk menambah rangkaian produknya dengan memasukkan pilihan yang baru dikembangkan seperti First Digital USD (FDUSD) dan Worldwide USD (WUSD).
Stablecoin ini diharapkan dapat memberikan konsumen lebih banyak kebebasan dan kepercayaan diri, sehingga memperkuat kepemimpinan dtcpay dalam solusi pembayaran digital. Dengan berkonsentrasi pada stablecoin, dtcpay tidak hanya memecahkan masalah pengguna terkait volatilitas tetapi juga membuka jalan untuk penerimaan pembayaran digital yang lebih umum.
Perubahan ini sesuai dengan tren yang sedang meningkat di Singapura dan di seluruh dunia di mana stablecoin menjadi komponen penting dalam sistem pembayaran.
Pembayaran stablecoin di Singapura sendiri dilaporkan telah mencapai sekitar US$1 miliar dalam volume transaksi kuartalan, menggarisbawahi ketergantungan yang semakin meningkat pada mata uang digital ini untuk transaksi yang aman dan cepat, menurut perkiraan industri baru-baru ini.
Selain itu, tindakan dtcpay sesuai dengan sejarah inovatifnya, yang mencakup keterlibatannya dalam proyek fintech di seluruh dunia dan penghargaan industri.
Institusi lain juga memajukan penghubung antara keuangan tradisional dan digital. Singapore Gulf Bank sebelumnya menawarkan layanan perbankan korporat pertama di Bahrain yang kompatibel dengan kripto, menurut CNF.
Proyek ini menghadirkan manajemen aset digital yang sempurna dan aman untuk pelanggan bisnis, sehingga meningkatkan kepemimpinan Bahrain dalam keuangan digital di antara negara-negara MENA.