- KuCoin resmi membuka platform berlisensi penuh di Thailand setelah akuisisi dan rebranding bursa lokal ERX.
- Peluncuran ini bagian dari strategi global KuCoin memperkuat kepatuhan dan ekspansi ke pasar yang lebih terbuka.
KuCoin akhirnya membuka pintu secara resmi di Thailand. Setelah melalui fase undangan terbatas, kini siapa saja yang memenuhi syarat di negara tersebut bisa langsung mendaftar, menyetor Thai Baht, dan mulai berdagang aset digital lewat platform baru yang telah berlisensi dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand.
Di balik peluncuran ini, ada cerita panjang yang dimulai dari akuisisi ERX Company Ltd, salah satu bursa kripto lokal pertama yang mendapat lisensi di Thailand. KuCoin kemudian melakukan rebranding penuh, mengubah ERX menjadi KuCoin Thailand. Proses migrasi pengguna lama sudah selesai sejak April, dan sejak pertengahan Juni 2025, platform ini resmi dibuka untuk umum.
Cryptocurrency exchange KuCoin has launched KuCoin Thailand, a licensed digital token and cryptocurrency exchange regulated by Thailand’s Securities and Exchange Commission (SEC). After an initial invite-only phase, the platform is now open to all eligible users in Thailand.
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) June 13, 2025
KuCoin Hadirkan Sertifikasi Aman dan Kampanye Menarik
Tak cuma soal lisensi, KuCoin Thailand juga mengantongi sertifikasi SOC 2 Type II dan ISO 27001. Artinya, soal keamanan data dan sistem internal, mereka ingin main di level atas. Di sisi lain, agar pengguna baru tak cuma datang lalu pergi, mereka menyiapkan kampanye promosi early-bird dengan total hadiah senilai THB 1 juta dalam bentuk USDT atau THB. Syaratnya simpel: selesaikan KYC dan lakukan transaksi.
Namun demikian, semua ini bukan kebetulan. CEO KuCoin Thailand, BC Wong, menyebut bahwa Thailand punya kombinasi unik: regulasi yang jelas, potensi pengguna yang besar, dan dukungan pemerintah terhadap teknologi kripto.
Salah satu target jangka menengah mereka bahkan menyasar integrasi pembayaran kripto untuk turis lewat jaringan kartu kredit, membuat kripto terasa lebih dekat ke kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut lagi, langkah ini juga bagian dari strategi besar KuCoin untuk menata ulang kehadirannya di berbagai negara. Beberapa bulan terakhir, mereka terlihat rajin ‘berbenah.’
Awal Mei, seperti yang telah kami laporkan, bursa tersebut telah mulai membangun kembali komunikasi dengan otoritas Korea Selatan, setelah sebelumnya diblokir dari pasar tersebut. Fokusnya? Kepatuhan. KuCoin menyatakan tidak akan masuk lagi ke Korea sebelum semuanya benar-benar sesuai aturan yang berlaku.
Di Balik Layar: Dari Denda hingga Lisensi Baru
Kalau ditarik mundur sedikit, perjalanan KuCoin belakangan ini penuh dinamika. Pada akhir Januari lalu, mereka mengaku bersalah karena menjalankan operasi sebagai bisnis money transmitter tanpa izin di Amerika Serikat.
Akibatnya, mereka harus membayar denda dan restitusi hampir US$300 juta. Sebagai bagian dari kesepakatan, mereka juga sepakat untuk keluar dari pasar AS selama dua tahun penuh.
Namun bukan berarti mereka tinggal diam. Justru sebaliknya, mereka mempercepat ekspansi legal ke tempat-tempat yang lebih “ramah.” Masih di bulan Juni 2025 ini, KuCoin juga diketahui sudah mengajukan lisensi Markets in Crypto-Assets (MiCA) di Austria, sebuah langkah penting agar bisa menjalankan operasional kripto di seluruh Uni Eropa sesuai aturan baru.
Bukan cuma regulasi dan ekspansi wilayah yang digenjot. Dari sisi produk, mereka pun melakukan pembaruan. Salah satu yang baru diumumkan adalah peningkatan besar untuk fitur “Crypto Lending Pro.” Periode upgrade ini berlangsung dari 1 sampai 30 Juni. Intinya, sistem peminjaman akan otomatis menebus dan mengajukan ulang pesanan, tapi peminjam tidak perlu khawatir karena bunga tetap dibayarkan seperti biasa.