- USDB adalah stablecoin dolar dari Braza Group yang diluncurkan di XRP Ledger.
- XRP Ledger kini makin ramai dengan stablecoin dan proyek DeFi baru.
Braza Group, raksasa keuangan asal Brasil, kembali bikin kejutan. Setelah sebelumnya memperkenalkan stablecoin Real Brasil (BBRL), kini mereka mengumumkan peluncuran USDB, stablecoin yang dipatok terhadap dolar Amerika Serikat, dan menariknya, USDB ini akan diluncurkan langsung di atas XRP Ledger. Iya, jaringan yang selama ini dikenal cepat, efisien, dan sudah makin akrab dengan proyek-proyek tokenisasi level institusi.
USDB ini dirancang dengan pendekatan yang cukup ketat. Bukan cuma klaim semata, stablecoin ini bakal didukung penuh oleh obligasi pemerintah AS dan Brasil, plus dilengkapi audit rutin. Tujuannya? Memberi rasa aman, terutama untuk para pengguna di pasar Brasil yang pengin lindungi nilai mata uangnya dari risiko inflasi atau fluktuasi ekonomi dalam negeri.
Stablecoin ini akan tersedia lewat aplikasi Braza On, terbuka untuk ritel maupun institusi. Bisa dibilang, USDB mencoba menjembatani kebutuhan kripto dengan sistem keuangan yang terasa lebih familiar bagi orang awam.
Tapi tunggu, itu belum semua. Yang bikin USDB makin menarik adalah platform yang jadi rumahnya: XRP Ledger.
XRP Ledger, dari Tokenisasi hingga Remitansi
Di sisi lain, XRP Ledger memang lagi sibuk-sibuknya bersolek. CNF sebelumnya melaporkan pada Februari lalu, bahwa pengenalan XLS-40 membuka jalan bagi pengelolaan identitas digital terdesentralisasi alias DID.
Ini memungkinkan pengguna punya kontrol penuh atas data identitas mereka sendiri sambil tetap memenuhi regulasi AML/KYC. Bayangin kalau sistem KYC bank diganti dengan satu tombol—verifikasi langsung, aman, dan cuma kamu yang bisa akses. Kurang enak apa?
Lebih lanjut lagi, sepanjang kuartal I 2025, aktivitas harian di XRP Ledger melonjak drastis. Lonjakannya? 142% dibandingkan kuartal sebelumnya. Angkanya sampai 134.600 alamat aktif per hari. Menariknya, transaksi pembayaran berhasil menyalip jenis transaksi populer seperti OfferCreate, bentuk peningkatan yang tidak cuma angin lalu.
Banyak pihak melihat ini sebagai hasil kombinasi dari penurunan reserve requirement XRP dan kampanye airdrop “XRP Earndrop” dari Galxe. Jadi bukan cuma proyek besar yang ngebut, partisipasi pengguna ritel juga ikut naik.
XpFinance juga ikut memeriahkan ekosistem ini. Platform pinjam-meminjam terdesentralisasi itu belum lama ini mengumumkan bahwa mereka telah meraih 20% dari target softcap presale sebesar 100.000 XRP, dan itu cuma dalam beberapa hari. Ini bisa dibilang sinyal bahwa pengguna makin tertarik dengan cara baru memanfaatkan XRP, nggak cuma buat transfer atau trading.
Nah, kehadiran USDB jelas bisa memperkuat tren ini. Kombinasi antara stablecoin yang punya backing kuat dan jaringan yang efisien seperti XRPL bisa menghadirkan pengalaman baru dalam remitansi atau pembayaran internasional. CEO Braza Group sendiri menyebut bahwa mereka berharap USDB bisa menguasai 30% pangsa pasar stablecoin dolar di Brasil sebelum tahun ini habis.
Bukan cuma soal ambisi pasar. XRP sendiri sekarang diperdagangkan di kisaran US$2,45 dengan kapitalisasi pasar US$143,89 miliar.
Meski kenaikannya harian cuma 0,51%, banyak analis meyakini bahwa kehadiran stablecoin seperti USDB, ditambah EURØP dari Eropa dan XSGD dari Asia, bisa jadi bahan bakar baru untuk dorong likuiditas di jaringan ini. Ada yang bahkan menyebut XRP bisa menembus US$3 kalau ekosistemnya makin ramai.
Coba bayangkan kalau USDB benar-benar jadi alat pembayaran lintas negara yang dipakai masyarakat biasa, kayak kita transfer uang ke luar negeri secepat ngirim pesan WhatsApp. Mungkin saat itu, istilah “bank tradisional” bakal terdengar seperti istilah jadul.