- IG Group resmi buka layanan spot kripto, beri akses langsung bagi investor ritel Inggris lewat aplikasi mereka.
- IG gandeng Uphold sebagai mitra kustodian, tapi dana kripto tidak dijamin oleh skema kompensasi pemerintah.
IG Group, perusahaan investasi yang sudah lama tercatat di Bursa Efek London dan termasuk anggota FTSE 250, kini resmi membuka layanan perdagangan kripto spot untuk investor ritel di Inggris.
Kalau sebelumnya mereka hanya menyediakan produk turunan seperti CFD, sekarang pengguna bisa beli langsung aset seperti Bitcoin, Ethereum, dan XRP. Tanpa embel-embel derivatif, tanpa perantara kontrak, langsung kepemilikan.
JUST IN: 🇬🇧 UK-listed investments platform IG launches spot crypto trading for retail customers. pic.twitter.com/bmgP4aXt1E
— Whale Insider (@WhaleInsider) June 2, 2025
IG Group Siapkan Akses Kripto Langsung Tanpa Perlu Pindah Platform
Yang menarik, layanan ini terintegrasi penuh dalam platform IG dan aplikasi IG Invest. Artinya, pengguna bisa beralih dari saham ke kripto, lalu kembali ke saham, tanpa harus buka platform lain. Total ada 31 aset digital yang tersedia sejak peluncuran awal. Bukan cuma token besar, beberapa altcoin dan memecoin juga sudah masuk daftar.
Untuk menghindari risiko penyimpanan kripto, IG menggandeng Uphold—perusahaan kripto asal AS yang punya izin di Inggris juga. Tapi satu hal perlu dicatat: aset pengguna tidak dijamin oleh skema kompensasi keuangan Inggris. Jadi kalau ada apa-apa, bukan berarti negara turun tangan. Meskipun begitu, kerja sama dengan entitas teregulasi bisa jadi pertimbangan sendiri buat mereka yang waswas.
Persaingan Semakin Seru, Tapi Arah Inggris Semakin Jelas
Yang dilakukan IG ini tentu bukan muncul begitu saja. Dua minggu sebelumnya, GFO-X juga sempat mencuri perhatian lewat peluncuran platform derivatif kripto pertama yang teregulasi di London.
Didukung oleh M&G, platform ini menawarkan kontrak berjangka dan opsi indeks Bitcoin. Bahkan, layanan kliringnya digarap oleh anak usaha dari London Stock Exchange. Jadi, ekosistemnya bukan main-main.
Lalu, di sisi lain, CNF sebelumnya memberitakan bahwa Bitpanda—platform aset digital yang berbasis di Austria—telah mendapat restu dari FCA sejak Februari. Mereka langsung tancap gas dengan menawarkan lebih dari 500 aset digital, layanan staking, sampai solusi investasi untuk ritel dan institusi. Bisa dibilang, IG kini harus berbagi panggung dengan pemain yang jauh lebih agresif secara jumlah aset dan fitur.
Namun demikian, semua langkah ini sejalan dengan arah kebijakan regulator Inggris. Pada 30 Mei 2025 lalu, FCA mengumumkan paket reformasi besar-besaran untuk industri kripto.
Mereka ingin memperjelas regulasi dan mendorong inovasi. Beberapa poin yang diumumkan termasuk kewajiban modal minimum, larangan transaksi berdasarkan informasi orang dalam, dan aturan perlindungan konsumen yang lebih kuat. Jadi, arah Inggris makin jelas: mereka tidak lagi sekadar jadi penonton tren kripto global.
Kalau IG saja—yang dikenal konservatif—berani masuk spot kripto, bisa jadi ini sinyal buat platform lain. Sebentar lagi, bisa saja nama-nama besar seperti Hargreaves Lansdown atau AJ Bell ikut ambil bagian.
Pasarnya sudah ada, regulasinya mulai stabil, dan masyarakat Inggris juga makin melek kripto. Bahkan data dari FCA sendiri menunjukkan bahwa 12 persen orang dewasa Inggris kini sudah punya kripto. Naik jauh dari angka 4,4 persen di tahun 2021.