- Refund Protocol memungkinkan pengembalian USDC secara on-chain dengan escrow dan arbitrase tanpa perlu pihak ketiga.
- Circle terus dorong adopsi USDC lewat fitur baru, ekspansi lintas chain, dan rencana IPO di Bursa Saham New York.
Circle Research telah memperkenalkan sesuatu yang mungkin bakal bikin banyak pengguna USDC merasa lebih tenang, yaitu Refund Protocol. Ini adalah sistem berbasis kontrak pintar yang memungkinkan pengembalian dana dan penyelesaian sengketa dilakukan langsung di blockchain—tanpa perantara, tanpa repot, dan tanpa harus menaruh kepercayaan penuh pada satu entitas.
Cara kerjanya? Coba bayangkan kalau kamu beli sesuatu dengan USDC, tapi barangnya nggak pernah datang. Nah, dengan protokol ini, dana yang kamu kirim bisa ditahan dulu di kontrak pintar selama periode tertentu. Kalau semuanya lancar, dana itu baru dilepas ke penjual.
Tapi kalau ada masalah, ada arbiter—semacam juri independen—yang bisa bantu mediasi dan putuskan apakah dana harus dikembalikan atau tetap diteruskan ke penerima.
Introducing Refund Protocol from Circle Research
Refund Protocol brings onchain dispute resolution and refunds to USDC payments without requiring custody or trust in a centralized party.
↳ Transparent, programmable escrow
↳ Disputes mediated by a non-custodial arbiter
↳… pic.twitter.com/JwDraoDPnI— Circle Developer (@BuildOnCircle) April 17, 2025
Fitur Refund yang Fleksibel dan Tanpa Perantara dari Circle
Bukan cuma itu, protokol ini juga ngasih fleksibilitas. Misalnya, pengirim bisa set waktu penguncian dana (lockup), bahkan bisa kasih alamat pengembalian dana kalau ternyata ada kesepakatan refund. Menariknya, ini semua tetap non-kustodian, artinya Circle nggak pernah pegang langsung dana tersebut. Semua aman di smart contract.
Di sisi lain, fitur seperti penarikan lebih awal juga tersedia, tentu saja dengan catatan ada kesepakatan yang dibuat di luar jaringan. Ini membuka peluang untuk model bisnis yang lebih kreatif—nggak cuma e-commerce, tapi juga pembayaran jasa atau bahkan donasi.
Lebih lanjut lagi, pengembangan Refund Protocol ini muncul di tengah langkah-langkah ekspansi Circle yang cukup agresif. CNF sebelumnya telah melaporkan bahwa Circle dan ICE sudah tanda tangan MoU buat eksplorasi integrasi USDC dan USYC ke infrastruktur pasar modal. Belum lagi ekspansi Circle ke Jepang lewat kemitraan DeFi, makin memperluas utilitas USDC secara global.
Strategi Ganda: Go Public dan Perluas Jejak di Blockchain
Kalau ditarik benang merahnya, Circle lagi serius banget mendorong adopsi USDC ke ranah yang lebih luas. Lihat saja data dari awal April 2025: mereka udah resmi ajukan dokumen IPO ke Bursa Saham New York dengan kode saham “CRCL.”
Pendapatan 2024 tercatat sebesar US$1,68 miliar, naik dari US$1,45 miliar di tahun sebelumnya. Walaupun laba bersihnya turun jadi US$157 juta, langkah ini tetap nunjukin ambisi besar mereka.
Target valuasi untuk IPO ini ada di kisaran US$4 hingga US$5 miliar. Kalau semua berjalan lancar, peluncuran resminya dijadwalkan akhir April 2025.
Oh ya, belum lama ini—tanggal 16 April tepatnya—Circle juga mencetak 250 juta USDC tambahan di blockchain Solana. Jumlah itu sekarang mewakili lebih dari 10% dari total pasokan global USDC di jaringan tersebut. Ini jadi bukti bahwa adopsi lintas jaringan juga jadi bagian dari strategi mereka.
