- Bybit umumkan telah menembus 70 juta pengguna terdaftar dari seluruh dunia sejak didirikan pada tahun 2018.
- Inovasi dan fitur baru jadi pendorong utama pertumbuhan cepat jumlah pengguna Bybit dalam beberapa tahun terakhir.
Bukan angka kecil ketika sebuah platform kripto bisa meraih 70 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia. Itulah yang diumumkan Bybit pada 9 Mei 2025. Sejak berdiri tahun 2018, bursa ini memang gencar mendorong inovasi, ekspansi, dan pendekatan langsung ke komunitas. Tapi pertanyaannya: apa rahasia di balik lonjakan pengguna ini, dan apa saja yang terjadi di balik layar?
1 out of 8 crypto enthusiasts worldwide chooses Bybit. 🍕
70 million strong—and we’re just getting started. pic.twitter.com/2APQy04tBp
— Bybit (@Bybit_Official) May 9, 2025
Pengguna Kini Bisa Trading Lebih Fleksibel dan Seru
Salah satu pendorong utamanya adalah upaya Bybit membangun ekosistem yang tak cuma tangguh, tapi juga efisien. Di hari yang sama saat mereka mengumumkan pencapaian 70 juta pengguna, Bybit meluncurkan Futures Combo Bot. Fitur ini memungkinkan pengguna menyusun strategi otomatis dalam perdagangan futures atau berjangka.
Tak cukup sampai di situ, mereka mengadakan dua event kompetitif: Combo Battle dan Combo Challenge, dengan hadiah mingguan hingga 500 USDT. Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang nggak tergiur ikut kalau bisa dapat untung sambil trading otomatis?
Bybit Perluas Layanan, Tapi Tantangan Tetap Datang
Lebih lanjut lagi, mereka juga menggabungkan dua layanan pinjaman—Crypto Loans dan Fixed Rate Loans—ke dalam satu tampilan terpadu. Tujuannya cukup masuk akal: bikin semuanya lebih mudah dan lebih fleksibel.
Pengguna sekarang bisa menikmati model margin silang, bunga majemuk per jam, dan rasio LTV yang bisa disesuaikan. Semuanya dalam satu dashboard. Coba bayangkan kalau di dunia perbankan tradisional ada fitur seperti ini—pasti antrean makin pendek, kan?
Namun demikian, tak semua kabar tentang Bybit datang dari sisi cerah. Pada Februari 2025, platform ini jadi korban peretasan senilai US$1,5 miliar. Belakangan, Kepolisian Kriminal Federal Jerman (BKA) menyita aset kripto senilai €34 juta dari platform bernama eXch, yang diduga menjadi tempat pencucian dana hasil peretasan itu.
eXch sendiri sudah resmi ditutup karena tak menerapkan kebijakan Anti-Pencucian Uang (AML). Di sinilah letak ironi yang menarik: saat satu sisi mendorong kemudahan, sisi lain justru membuka celah bagi eksploitasi.
Di sisi lain, langkah-langkah kolaboratif tetap berjalan. CNF sebelumnya melaporkan bahwa Vietnam sudah menjalin kemitraan dengan Bybit dalam uji coba perdagangan kripto. Lewat proyek sandbox ini, pemerintah Vietnam berupaya membentuk kerangka hukum yang lebih kuat dan terkontrol. Bisa dibilang, Bybit bukan cuma jadi platform perdagangan, tapi juga aktor aktif dalam pengembangan regulasi kripto kawasan Asia Tenggara.
Ekspansi dan inovasi mereka memang agresif, tapi ada satu pelajaran dari semua ini: dunia kripto bukan cuma soal angka pengguna atau fitur-fitur keren. Ini juga soal kepercayaan, keamanan, dan bagaimana platform bisa terus belajar dari yang sudah terjadi.