- Bybit mengantongi lisensi MiCA dan menetapkan Austria sebagai basis operasional di Eropa.
- Bybit menutup layanan NFT dan IDO demi fokus pada layanan kripto yang lebih teregulasi.
Langkah besar ditempuh Bybit baru-baru ini dengan menggenggam lisensi MiCA (Markets in Crypto-Assets) dari Otoritas Pasar Keuangan Austria (FMA). Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar seperti formalitas teknis semata.
Tapi buat dunia kripto, ini semacam tiket emas yang memungkinkan Bybit beroperasi legal di seluruh 29 negara anggota Wilayah Ekonomi Eropa. Dan ya, itu termasuk seluruh Uni Eropa.
🚨 BOOM! Bybit SCORES MASSIVE MiCA Approval! ✅
🇪🇺 Which makes Bybit the First major exchange to nail EU’s crypto rules!
Austria’s FMA says YES to Bybit! 😎
#Crypto just got LEGIT! 🔥
#DeFi #Bybit #Bitcoin #MiCA #Regulation #Web3 #CryptoNews pic.twitter.com/kShDqcYDhH
— DeFi Planet (@PlanetDefi) May 29, 2025
Kenapa Austria? Entah karena suasana pegunungan Alpen yang menenangkan atau karena efisiensi regulator lokalnya, yang jelas, Wina kini resmi jadi markas besar Bybit untuk Eropa.
Dengan lisensi ini, platform bisa memakai skema “passporting” yang memungkinkan mereka menghadirkan layanan kripto lintas negara tanpa perlu mengajukan lisensi ulang satu per satu. Praktis dan, jujur saja, cukup menyelamatkan waktu dan energi.
Tapi ini bukan cuma soal legalitas. Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa sejak didirikan tahun 2018, Bybit telah menembus angka 70 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia. Pertumbuhan yang luar biasa ini didorong oleh inovasi, fitur yang terus dikembangkan, dan pendekatan yang terbilang adaptif terhadap perubahan pasar.
Penyesuaian Strategi Bybit di Tengah Pertumbuhan
Namun demikian, lisensi MiCA bukanlah satu-satunya perubahan besar dalam tubuh Bybit. Beberapa bulan sebelum mengantongi izin dari Austria, tepatnya pada 1 April 2025, Bybit justru menutup dua lini produknya: pasar NFT dan layanan Initial DEX Offering (IDO).
Keputusan ini mungkin bikin beberapa pengguna geleng-geleng, tapi kalau dilihat dari kacamata bisnis, ini bagian dari restrukturisasi yang cukup logis. Fokusnya kini jelas: layanan yang lebih stabil, aman, dan teregulasi.
Penutupan tersebut juga mencakup penghentian dukungan untuk NFT berbasis Bitcoin seperti inscriptions, dan dua layanan dompet berbasis Web3, yaitu Cloud Wallet dan Keyless Wallet. Bisa dibilang, Bybit sedang merapikan rumahnya sendiri sebelum mengundang lebih banyak tamu dari Eropa.
Lebih lanjut lagi, ekspansi Bybit juga menjangkau ke sektor yang biasanya hanya diisi pemain finansial besar. Mereka mulai membuka pintu ke pasar perdagangan finansial tradisional, seperti saham Apple, Tesla, dan Nvidia, tentunya dalam bentuk kontrak derivatif. Kalau dulu kamu butuh broker besar untuk pegang saham-saham raksasa itu, sekarang cukup lewat Bybit. Satu aplikasi, banyak pintu terbuka.
Langkah-langkah ini memperlihatkan arah baru yang mulai ditempuh Bybit: lebih hati-hati, lebih fokus, tapi tetap agresif. Bukan cuma ingin bersaing, mereka tampaknya memang berniat menancapkan akar yang dalam di kawasan Eropa.
Dan dengan fondasi regulasi yang makin ketat, pendekatan seperti ini bisa dibilang cukup realistis, daripada mencoba peruntungan di wilayah abu-abu dan kena blokir.
Lalu, ke depan seperti apa? Jika tren saat ini berlanjut, bukan tidak mungkin Bybit bakal jadi contoh utama bagaimana bursa kripto bisa bertumbuh cepat tanpa meninggalkan tanggung jawab hukum.