- Founders Fund turut memimpin investasi senilai US$85 juta di Sentient, sebuah platform pengembangan AI sumber terbuka yang dibangun di atas Polygon.
- Sentient bertujuan untuk mendemokratisasi pengembangan AI, melawan dominasi raksasa teknologi seperti Google dan Meta.
Founders Fund milik Peter Thiel telah memimpin investasi tahap awal senilai US$85 juta di Sentient, sebuah platform pengembangan AI sumber terbuka. Platform ini akan dibangun di atas Polygon, sebuah scaler Ethereum, yang menandai langkah Polygon ke dalam AI.
Salah satu Pendiri Polygon, Sandeep Nailwal, adalah kontributor utama Sentient, yang menyoroti cakupan ambisius proyek ini.
congratulations to the entire sentient team!
➨ a pivotal step for the @sentient_agi platform that will be built on polygon cdk, tapping into the unified liquidity of the agglayer https://t.co/Ma4k1MYVhY
— Polygon | Aggregated (@0xPolygon) July 2, 2024
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Founders Fund, Pantera Capital, dan Framework Ventures, dengan kontribusi dari berbagai investor lain, termasuk Ethereal, Robot Ventures, Symbolic Capital, dan Delphi.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun platform, mempekerjakan ahli riset AI dan teknik blockchain, serta menjalin kemitraan dengan institusi akademis dan pemain industri terkemuka.
Tujuan Sentient adalah untuk menyediakan platform sumber terbuka untuk penelitian dan pengembangan AI yang menyelaraskan inovasi AI dengan AGI terbuka yang dibangun oleh komunitas.
Desentralisasi dan Pemerataan
Kontributor utama Sentient menekankan perlunya pendekatan yang seimbang dalam pengembangan AI. Sandeep Nailwal, salah satu Pendiri Polygon dan kontributor utama Sentient menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh konsentrasi kekuasaan di beberapa entitas terpusat.
Dia menekankan pentingnya mendistribusikan manfaat AI secara merata dan memastikan pengembangannya selaras dengan kepentingan umat manusia.
Pramod Viswanath, kontributor utama lainnya dan seorang profesor teknik di Universitas Princeton, menggemakan sentimen ini. Dia menunjukkan bahaya dari beberapa perusahaan yang mengendalikan akses ke layanan AI dan perlunya pendekatan berbasis komunitas.
Viswanath menekankan bahwa meskipun beberapa aspek AI, seperti inferensi, membutuhkan daya komputasi yang signifikan dan mungkin tidak mendapat manfaat dari desentralisasi, area lain dapat berkembang dengan kontribusi yang beragam.
Viswanath memperkenalkan gagasan tentang bentuk baru dari hak kepemilikan dalam AI. Dia berpendapat bahwa kepemilikan komunitas dan pengembalian nilai ekonomi atas kontribusi sangat penting.
Dengan menghormati hak milik dan menyelaraskan insentif, Sentient bertujuan untuk mendistribusikan kekuatan secara lebih adil dan memastikan manfaat AI menjangkau khalayak yang lebih luas.
Pendekatan baru terhadap hak kepemilikan dalam AI ini dipandang sebagai langkah penting untuk menjagakeselarasan teknologi dengan kepentingan manusia. Tujuannya bukan untuk mendesentralisasikan pengembangan AI sepenuhnya, tetapi untuk memastikan distribusi kekuasaan dan manfaat yang adil.
Kemitraan dan Kolaborasi
Sentient berencana untuk berkolaborasi dengan institusi akademis dan pemain industri terkemuka untuk memajukan misinya. Kemitraan ini diharapkan dapat menyatukan berbagai kelompok ahli dan pemangku kepentingan untuk berkontribusi pada pengembangan platform dan memastikan platform ini tetap terbuka dan dapat diakses.
Keterlibatan para investor dan pemimpin industri terkemuka menggarisbawahi pentingnya inisiatif Sentient. Sentient memiliki posisi yang tepat untuk membuat kemajuan yang berarti dalam mengembangkan AGI terbuka dengan menarik pendanaan dan dukungan yang substansial.
Terlepas dari prospek yang menjanjikan, Sentient mengakui tantangan yang terkait dengan misinya. Desentralisasi proses AI tertentu, seperti inferensi, menghadirkan kesulitan praktis karena daya komputasi yang signifikan yang dibutuhkan.
Namun, Sentient tetap berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dan memajukan visinya tentang platform AI yang digerakkan oleh komunitas. Pendekatan perusahaan terhadap pengembangan AI berakar pada keyakinan bahwa pendapat dan kontribusi yang beragam dapat mendorong inovasi.